Minggu, 18 Desember 2011

BAKAT BAKAT smk yadika 8

visi misi smk yadika 8


Visi & Misi SMK YADIKA 8
VISI :
  • Menghasilkan sumber daya manusia beriman, bertaqwa, menguasai iptek dan siap kerja
MISI :
  • Mengomptimalkan pengetahuan dan keterampian kejuruan yang beriman dan bertaqwa melali KBM dan praktik di sekolah maupun di Dunia Usaha dan Dunia Industri.
  • Menghasilkan tamatan yang dapat mengakses pasar kerja.
  • Meningkatkan profesi guru dan manajemen sekolah.
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik.
  • Meningkatkan penguasaan IPTEK guru dan peserta didik.
  • Menjadi sekolah kejuruan terbaik di lingkungan Pendidikan Kabupaten Bekasi.

KEISTIMEWAAN DARI SMK YADIKA 8

PENGERTIAN BELAJAR

da beberapa pendapat yang dikemukakan tentang hakekat/pengertian belajar antara lain:
a. Menurut Morgan (Whandi: 2009) belajar didefinisikan sebagai setiap perubahan   tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil pengalaman Definisi ini. Mencakup tiga unsur, yaitu: (1). Belajar adalah perubahan tingkah laku, (2). Perubahan tersebut terjadi karena latihan atau pengalaman. Perubahan yang terjadi pada tingkah laku karena kedewasaan bukan belajar, dan (3). Perubahan tersebut harus relatif permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama.
b.  Menurut Snelbecker (Whandi: 2009) menyimpulkan devinisi belajar sebagai berikut:   (1) Belajar harus mencakup tinglah laku. (2) Tingkah laku tersebut harus berubah dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks. (3) Proses perubahan tingkah laku tersebut harus dapat dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal.
c. Menurut Gagne (Whandi: 2009) Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah tingkah lakunya sebagai akibat  pengalaman Dari pengertian tersebut terdapat tiga atribut pokok atau ciri utama belajar, yaitu: proses, perilaku, dan pengalaman, dengan pengertian sebagai berikut
1)    Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Aktifitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan yang  dapat diamati guru adalah manifestasinya, yaitu kegiatan siswa sebagai akibat dari adanya aktifitas pikiran dan perasaan pada diri siswa tersebut.
2)    Perubahan Perilaku
Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, ketrampilan, atau penguasaan nilai-nilai sikap.
3)    Pengalaman
Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar terjadi di dalam interaksi antara individu dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Lingkungan fisik, misalnya :buku, alat peraga, alam sekitar. Lingkungan sosial, misalnya: guru, siswa pustakawan, dan Kepala Sekolah.
Belajar bisa melalui pengalaman langsung maupun melalui pengalaman tidak langsung. Belajar melalui pengalaman langsung, misalnya siswa belajar dengan melakukan sendiri dan pengalaman sendiri. Belajar melalui pengalaman tidak langsung, misalnya mengatahui dari membaca buku, mendengarkan penjelasan guru. Belajar dengan melalui pengalaman langsung hasilnya akan lebih baik karena siswa lebih memahami, lebih menguasai pelajaran tersebut, bahkan pelajaran terasa oleh siswa lebih bermakna.
d. Menurut HM. Surya (2002), belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh Individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu iti sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurutnya ada keterkaitan antara  pengertian belajar dengan pengertian lain

Seminar Opera 10 World Series at SMK Yadika 8




Acara ini dimulai pukul 12.00 untuk seminar, hari demo, memperkenalkan opera mini, dan kesempatan untuk terlibat dengan Campus Crew ... kopi sebelum itu kami mengadakan Lab Instalasi pukul 09.00 WIB di Lab Komputer SMK Yadika 8 Jatimulya ... Setelah sorak-sorai laboratorium Instalasi, akhirnya kami menyelenggarakan Seminar Opera 10 World Series di auditorium SMK Yadika 8 Jatimulya dan yang hadir dalam seminar ini sekitar 300 orang bahwa siswa dari SMK YADIKA 8. Seminar Opera 10 Seri Dunia dan Opera Unite disajikan oleh Risanto Darmawan, Tentang Memperkenalkan Opera Mini adalah disajikan oleh Wahyu Rhamadani Mega (Me), dan tentang Kegiatan Dari Opera Campus Kru di Indonesia disajikan oleh Imam Muttaqin. Dalam acara ini, Hadirin yang terlihat sangat enthuastic untuk mendengarkan n mendapatkan pemahaman tentang Opera. Setelah kami mengadakan Seminar Hari Demo, kita memiliki instalasi Browser Opera untuk notebook mereka.

SEJARAH YADIKA

Yayasan Abdi Karya didirikan pada tanggal 14 Februari 1976 oleh DR.Sutan Raja D.L. Sitorus dan Ny. Luceria Siagian,BSc keduanya adalah swasta bertempat tinggal di Jakarta.Akte Pendirian Yayasan dibuat oleh Notaris Willy Silitonga dengan No. 14 tanggal 14 Februari 1976 dan kemudian diubah/disempurnakan dengan Akte Notaris No.164 pada tanggal 29 November 1983 oleh Notaris yang sama.

Aktivitas awal yang ditempuh Yadika adalah Penyelenggaraan Bidang Kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit Bersalin di Ciputat pada Tahun 1976. Dua tahun kemudian pada tahun 1978 Yadika menyelenggarakan Bidang Pendidikan dengan mendirikan SMP yadika 1 di Tanjung Duren Jakarta Barat. Dalam perjalanan waktu dan Nazar dari Ketua Yayasan kalau dia diberikan rezeki oleh Tuhan yang Maha Kuasa dan Penyayang dia akan turut berbhakti kepada Nusa dan Bangsa dengan mengembangkan Pendidikan dan Kesehatan untuk mencerdaskan akan bangsa.

Sejak Tahun 1976 Yadika telah mengelola 2 Rumah Sakit Umum dan 1 Rumah Sakit Bersalin di Cikarang dan 3 Klinik Yadika yaitu di Petukangan, Cibubur dan Tegal Alur.
Di Bidang Pendidikan sejak tahun 1978 Yayasan Abdi Karya telah menyelenggarakan 41 Unit Sekolah di 6 propinsi mulai dari Taman Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah, dalam hal ini sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem yang lebih besar yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif, efisien. Sebaliknya sekolah harus menunjang pencapaian tujuan masyarakat khususnya kebutuhan pendidikan. Oleh karena itu sekolah juga harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan serta keadaan masyarakat terutama terhadap sekolah.
Memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar ini semakin dirasakan penting pada masyarakat yang telah menyadari dan memahami pentingnya pendidikan. Pada masyarakat yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan, sekolah dituntut lebih aktif dan kreatif untuk mengembangkan hubungan kerjasama yang lebih harmonis.
Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan harmonis, rasa tanggung-jawab dan partisipasi masyarakat akan lebih baik dan tinggi untuk memajukan sekolah, dan tercapainya tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu meningkatnya kinerja sekolah dan terlaksananya proses pendidikan secara produktif, efektif, dan efisien, sehingga mengahsilkan lulusan yang produktif dan berkualitas.
Dalam memasuki era MBS perlu dibenahi selaras dengan tuntutan dan perubahan yang dilandasi dengan kesepakatan, komitmen kesadaran dan kesiapan membangun masyarakat sekolah yang loyalitas pada peningkatan kualitas peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut dibentuklah suatu badan yang dikenal dengan nama Komite Sekolah yang berkedudukan di :
1.    Satu satuan pendidikan tertentu.
2.    Beberapa satuan pendidikan sekolah yang sejenis yang berada di komplek atau kawasan yang berdekatan.
3.    Beberapa satuan pendidikan yang berbeda jenis dan jenjang pendidikannya serta di komplek atau kawasan yang berdekatan.
4.    Beberapa satuan pendidikan milik atau dalam pembinaan serta yayasan penyelengara pendidikan.”
Melalui pelaksanaan MBS, keberadaan peran dan fungsi komite sekolah diharapkan mampu meningkatkan kinerja program pengelolaan pendidikan di sekolah, sehingga mutu pendidikan meningkat secara optimal. Keterlibatan komite sekolah dalam memberi pertimbangan (advisory), dukungan (supporting), dan pengontrol (Controlling) kebijaksanaan sekolah serta mediator antara pemerintah. Sekolah dengan masayarakat di satuan pendidikan tidak dipandang sebagai loyalitas masyarakat atas pemerintahnya, melainkan juga bahwa kebijakan tersebut hendaknya dianggap sebagai miliknya sendiri.
Selain itu juga, kenyataan di lapangan dijumpai banyak komite sekolah yang dibentuk tidak segera menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Ada pula kenyataan yang ditemukan di lapangan bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga komite sekolah telah diseragamkan oleh Dinas Pendidikan. Bahkan ada yang menggunakan Anggaran Dasar dan Aggaran Rumah Tangga BP3 yang notabene diseragamkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Padahal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan dasar penentu keberadaan dari suatu oragnisasi yang di dalamnya memuat peran, fungsi serta tujuan yang menjadi pijakan dalam melaksanakan program yang akan dilaksanakan,  dan hal tersebut akan berdampak pula pada hasil kegiatan dari suatu organisasi tersebut.
Namun demikian tidak selamanya imeg negatif serta kenyataan-kenyataan seperti yang diungkapkan di atas melekat pada semua komite sekolah, karena ada pula sebagian komite sekolah yang mampu menyusun dan melaksanakan program dengan baik dalam mendukung pelaksanaan pendidikan di suatu sekolah, sehingga mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Untuk mengetahui lebih lanjut kenyataan-kenyataan fakta di atas, maka diperlukan penelitian yang mendalam untuk memaparkan secara riil operasional yang dimulai dengan penyusunan Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, penyusunan program, pelaksanaan program, serta kendala-kendala dan upaya pelaksanaan program dalam mendukung pelaksanaan pendidikan di sekolah.